Daftar isi [Tampil]
Check it out....
Alhamdulillah, syukur alhamdulillah, untuk nikmat-Nya hari ini, untuk senyuman mamaku saat ambil raporku, untuk hasil sesuai harapan yang telah diprediksi, untuk buah dari usaha yang sebenarnya minimal, namun Dia Maha memang Maha Mendengar doa hamba-Nya.Saya mengerti rasanya kesedihan, saya tahun benar rasanya, ya... Saya pun manusia biasa yang bisa sedih, tapi sayangnya, saya ga mau lama-lama sedih, saya ga suka, saya ga nyaman, itulah kenapa saya dikatakan makhluk-yang-jarang-bersedih.Tapi bukan berarti saya memaksa 'yang menikmati kesedihan' untuk berhenti bersedih. Hidup itu pilihan, lagi! Kata mentor saya memilih itu unjungnya ya pertanggungjawaban atas pilihannya sendiri. Ya, mau sedih mau seneng, yang penting tanggungjawab! Hehe
Lain halnya dengan mereka (baca : orang-orang yang menikmati kesedihan) Nikmat? Sedih bisa jadi suatu yang nikmat? Bisa saja mungkin, tapi saya lebih senang jika nikmat saya itu senyuman, kebahagiaan. Saya ga mau raut wajah saya jadi terlihat tua, saya ga mau ngeliat dunia serasa hitam seluruhnya, saya ga mau hati saya cenat-cenut (?) dan ga tentram. Lagian saya juga malu sama Allah, masa udah dikasih jalan terbaik, masih aja menggerutu, hmmm atau kalo boleh berkesimpulan, gerutu itu ada cuma karena seseorang belum paham saja maksud indah-Nya.
yang 'gemar' bersedih, ancang-ancang juga jangan sampai merugikan diri sendiri, jangan sampai bosen hidup misalnya (:p). yang emang bahagia, jangan lebay juga 'terbang'nya, takut kalau nanti jatuh, sakit.
Intinya, seimbanglah :)-Unnamed
Aku hanya sedang berusaha, bersyukur dalam kebahagiaan.
Mendengar ceritanya, sesal mereka, atmosfer 'menyerah', sungguh, aku merasa tak layak jika hanya mengeluarkan kata sabar, atau sejenisnya, rasanya kalau memang aku bisa bantu secara nyata, aku sangat ingin, hanya saja yang ku bisa lakukan hanya bersamasama mereka, mengingat Rabb kami, kembali menemukan nikmat lain yang sempat dilupakan.
Aku hanya sedang berusaha, bersyukur dalam kesedihan.
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al-Insyirah 1-8)
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al-Insyirah 1-8)