Daftar isi [Tampil]
Padahal, sebelumnya aku sudah tak pusingkan itu, tahu kenapa? Ya, dulu aku sempat berkata dalam hati, berkata sambil mengucap tekad. Modal itulah yang kuyakini hingga kemarin, sebelum pikiran itu datang lagi.
Pintarnya, waktunya sangat tepat, kemarin aku sedang tidak dipusingkan banyak hal lain, seenaknya pikiran itu kembali... hmmm.. Ya, aku manusia biasa yang masih punya rasa takut dan bolehkan, sekali saja pesimis? Pesimisku bermaksud kok, hanya takut di akhir nanti ayah dan ibu menangis, hanya takut 'janji' ku kepada mereka ga bisa terpenuhi hanya karena aku terlalu keras menuruti jalan pikiranku, terlalu keras meyakini mereka dengan menunjukkan wajah paling optimis padahal dalam hati deg-degannya bukan main. Hmmm...
Satu hal, aku tak pernah ingin meninggalkan apa yang menjadi hidupku sekarang. Tak pernah. Aku sudah terlanjur menaruh hati pada tempat-tempat indah itu, terutama dalam 3 bangunan berderet di depan Masjid Ar-Rahmah.
Yakin kok, masih banyak jalan....
Aku tak pernah berhenti yakin akan banyaknya jalan, dan terimakasih sekali lagi untuk mengingatkan kalimat itu :)
Aku memang bermimpi besar, dan aku tahu ikhtiarku tak boleh kalah besar.
Aku memang bermimpi terlalu tinggi, tapi aku yakin, aku akan punya tangga tertinggi untuk mencapainya!
Terima kasih untuk seorang kakak, yang membantu aku membuka mata, mata hati dan pikiran, terima kasih kata-kata do'anya, semoga Allah lapangkan jalanmu menuju tempat impianmu itu, Aamiin.
Semangatku, tekadku tak kan pernah berkurang, aku ingin bisa pecahkan rekor! Ini yang aku pilih, dan aku ingin berhasil! Maka sekarang, kalian yang membaca, silakan jadi saksi, bahwa aku akan bersungguh-sungguh dari sekarang, tak peduli berapa ribu massa yang sama-sama ingin duduk di sana, tak peduli berapa tangan yang sama-sama berjuang dalam bangku SMA sekarang, tapi dibalik itu, ingatkan aku, kawan, bahwa Allah yang menentukan garis takdirku.
Rabb, bolehkah takdirku di sana?